Bukan Cuma SEKOLAH-UJIAN-LULUS

ilustrasi gambar oleh : Dedy Andrean Ardiansyah

Mungkin postingan kali ini ditujukan khusus bagi para pelajar yang masih abu-abu nasibnya. Tapi bagi para “pembaca yang agak tua” juga nggak masalah kok.

Saat kita menyebut kata SEKOLAH, otomatis orang akan berfikir tentang belajar. Semua remaja yang bersekolah punya kewajiban yaitu belajar. Belajar pun punya arti luas, bukan cuma baca buku aja yang disebut belajar, tapi segala kegiatan bisa disebut belajar asalkan dari kegiatan tersebut bisa diambil pelajaran yang bermanfaat bagi kita. Namun kali ini yang mau saya bahas adalah belajar di sekolah.

Saat menjelang akhir masa sekolah biasanya diadakan UJIAN untuk menentukan siswa yang berhak LULUS. Ujian Akhir Nasional (UNAS, Red) biasanya jadi momok paling menakutkan bagi pelajar. Pada momen ini para pelajar bakal berusaha mati-matian agar ujian berjalan lancar. Ada yang les privat, ikut bimbingan belajar sana-sini, dan bahkan santri di pesantren saya puasa 40 hari. Tapi, ada juga yang ambil jalan pintas, ada yang pergi ke dukun lah, beli kunci jawaban lah, ini adalah contoh pelajar Indonesia yang berusaha menggagalkan dirinya sendiri. Dan ironisnya, setelah ujian itu berakhir banyak siswa yang merasa telah “bebas”. Endingnya, mereka melupakan hal yang seharusnya mereka lakukan demi masa depan.

Mereka yang kayak gitu nggak berfikir masa depannya yang masih sangat amat panjang, tidak berfikir gimana nasibnya setelah ujian berakhir. Padahal, setelah lulus sekolah seseorang akan lebih sulit lagi menjalani hidupnya. Baik itu masalah pekerjaan, tempat tinggal, penghasilan, dan urusan rumah tangga setelah mereka menikah yang kata orang pada masa berumah tangga itu lebih berliku-liku.

“Kalau kalian sudah di masyarakat nanti, yang ditanya bukan apa kitab dan buku yang dipelajari, tapi apa yang kalian bisa lakukan buat mereka.” – Ust. Syaifuddin ketika tasyakuran menjelang UNAS.

Ya .. seseorang akan merasa lebih sulit lagi ketika dia mulai terjun di masyarakat. Disana akan diuji seberapa besar manfaat mereka bagi semua masyarakat yang terdiri dari beragam tipe berbeda-beda. Disinilah kita bisa tau sukses atau tidaknya seseorang.

“Bagi saya nilai bagus itu bukan jaminan, beberapa kakak-kakak kelas kalian yang dulu nilainya biasa-biasa saja malah sekarang bisa jauh lebih sukses daripada yang nilainya bagus.” - Pak Solikhin ketika mengawasi UTS.

Sekedar cerita pengalaman:

Saat saya kelas VII MTs, saya punya temen kelas XII MA, sebut aja doi pake jargonnya “Kleber”. Kleber orangnya agak aneh, doi pendiem dan suka menyendiri di pojok kamar. Kleber juga bisa dibilang orang yang ‘nggak begitu pintar’.

Dulu doi menjabat sebagai ketua seksi kebersihan pesantren, otomatis doi sangat akrab banget sama sampah. Rutin tiap sore doi menarik gerobaknya keliling pesantren guna mengangkut semua sampah di asrama cowok-cewek dan membakarnya di TPU sampah belakang pondok, kegiatan itu doi lakukan setiap hari.

Setelah beberapa bulan kelulusan. Saya  denger berita menghebohkan : Kleber jadi guru !. doi yang dulunya ‘begitu’ sekarang bisa jadi guru. Mungkin karna keikhlasannya membersihkan sampah seluruh kawasan pesantren doi bisa jadi guru. Sedangkan temen-temennya yang dulu disebut pintar sekarang belum tau gimana nasibnya.

Pintar, nilai ujian, dan ijazah nggak bisa menentukan seseorang akan menjadi orang sukses. Melainkan BERKAH yang mampu mengangkat kita menjadi orang sukses, berkah dari segala sesuatu yang telah kita lakukan dengan ikhlas, berkah dari orang lain yang telah kita bantu, berkah dari guru yang telah kita mulyakan, berkah dari orang tua yang kita telah berusaha menjadi anak berbakti bagi mereka, berkah dari teman-teman yang telah kita bahagiakan, dan utamanya adalah berkah dari Tuhan yang kita berusaha beriman dan bertaqwa padaNYA.

Sukses bukan berarti kita hidup dengan segala kemewahan dan harta berlimpah, sukses bukan berarti kita punya pekerjaan dan penghasilan tinggi, tapi menurut saya arti sukses yang sebenarnya adalah tercapainya semua cita-cita yang mampu mendekatkan kita kepada Tuhan.

Kesimpulannya, bukan cuma sekolah-ujian-lulus aja yang kita capai. Tapi, kesuksesan yang sebenarnyalah yang seharusnya kita capai. Semoga postingan ini bisa jadi motivasi~